Rabu, 14 Maret 2012

Ogoh-ogoh Tainsiat 2012

TIDAK INGIN HASILNYA “ASAL-ASALAN”
25 Juta untuk “Ganapati Murka”

Menjelang Hari Raya Nyepi Sekaa Teruna (ST) di Bali berlomba-lomba menuangkan kreatifitasnya dalam garapan Ogoh-ogoh. Berbagai bentuk dan rupa Ogoh-ogoh dibuat dengan bahan styrofoam maupun anyaman bambu menghiasi setiap Banjar di Bali. Tak tanggung-tangung dalam penggarapannya dana puluhan juta pun harus disiapkan untuk menghasilkan suatu kreatifitas yang menarik untuk dapat dipertunjukan dihadapan masyarakat banyak. Seperti karya hasil kreatifitas Sekaa Teruna Yowana Saka Bhuwana Banjar Tainsiat Desa Dangin Puri Kaja Kecamatan Denpasar Utara ini, yang mengangkat “Ganapati Murka” perwujudan Buthakala Ganesha sebagai bentuk kreatifitas ogoh-ogoh tahun ini.  Butuh waktu dan pemikiran dalam menghasilkan sebuah karya seni ogoh-ogoh, tidak hanya itu ogoh-ogoh dengan ketinggian empat meter ini pun menghabiskan dana Rp.25 juta. Besaran dana yang ditelan untuk ogoh-ogoh tahun ini seimbang dengan hasil perwujudannya. Hal ini dapat dilihat sebelum tampil pada Parade Ogoh-ogoh yang digelar Pemerintah Kota Denpasr pada pengerupukan Tahun ini, Ganapati Murka menjadi perhatian pengguna jalan setiap melintas di Jl. Nangka Selatan tersebut. Tidak hanya itu tak sedikit masyarakat yang menyempatkan diri menjepret dan mengabadikan foto Ogoh-ogoh Gana Pati Murka yang dirancang arsitek “Keduk” ini. Pada tahun sebelumnya ST. Yowana Saka Bhuwana yang beranggotakan 60 orang ini juga menggarap ogoh-ogoh dengan judul “Candrabairawa” perwujudan Buthakala dengan kepala sembilan. Hasil karya ini membawa ST Banjar Tainsiat berhasil sebagai terbaik II pada Parade Ogoh-ogoh yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar. tak berhenti sampai disitu, kreatiftas generasi muda ini terus terpacu dalam membuat ogoh-ogoh.
Ketua ST. Yowana Saka Bhuwana Banjar Tainsiat Arya Wikasita Kusuma mengatakan dalam menggarap Ganapati Murka perlu waktu dua minggu untuk menyelesaikannya. Kurun waktu tersebut tidak cukup untuk menyelesaikan hasil karya ogoh-ogoh ini. Tak pelak anggota Sekaa Teruna harus lembur sampai tidak tidur untuk dapat dipajang sebelum perayaan Pengerupukan nanti. “tidak cukup waktu dua minggu untuk menyelesaikan ogoh-ogoh ini, tak jarang kita juga harus begadang menyelesaikannya,” ujar Arya. Bahan dasar yang digunakan dalam membuat Ganapati Murka menurut “Keduk” arsitek handalan Banjar Tainsiat terbuat dari bahan styrofoam, dengan kontruksi menggunakan bahan pipa besi. Dipilihnya bahan ini lebih cepat dan lebih mudah dalam membentuk lekukan badan ogoh-ogoh. Ide kreatifitas dalam membuat ogoh-ogoh menurut “Keduk” datang dari beberapa anggota Sekaa Teruna, dan baru mulai dituangkan kedalam bahan styrofoam. Untuk finishing pihaknya menggunaan campuran dari beberapa bahan yakni kertas, dan menghaluskannya. Ia juga mengharapkan setiap tahunnya Sekaa Teruna sebagai Generasi muda dapat terus berkreasi dan berkreatifitas dalam membuat ogoh-ogoh sebagai tradisi setiap menjelang perayaan Nyepi. (Pur/Humasdps) 
foto By. Adrean Suwanto_Radar Bali

3 komentar:

  1. ogoh ogoh nya keren bli !! t.o.p ! tapi kurang banyak fotonya, wekeke...

    BalasHapus
  2. sabar.... nanti saya tambahkan lagi foto saat Parade Ogoh-ogoh di Catus Pata Catur Muka

    BalasHapus
  3. saya pengagum keduk dan hasil karyanya,klo bisa kasi donk contact personnya dia......hahahahahahah....ngrep dotkom

    BalasHapus